Wednesday, October 26, 2016

Manfaat Teori untuk Manusia.



Sebuah teori merupakan penyataan abstrak yang membangun sebuah pemahaman atau penjelasan dari sesuatu yang diamati pada dunia sosial (Miller: 2005). Teori merupakan susunan yang diciptakan oleh peneliti melalui suatu penelitian yaitu pengamatan terhadap fenomena dalam dunia.

Teori adalah peta dari realitas (Em Griffin dalam Nastasia dan Rakow: 2010). Kebenaran yang digambarkan teori merupakan fakta obyektif yang ada di luar sana atau makna subyektif yang ada dalam pikiran kita.

Miller memaparkan bahwa teori mengandung beberapa hal berikut ini. Pertama teori merupakan deskripsi dari fenomena dari dunia sosial. Kedua, teori mengandung hubungan-hubungan dari fenomena yang ada. Ketiga yaitu teori mendasari alur cerita abstrak yang mendeskripsikan mekanisme kerja dari hubungan. Dan yang keempat teori mengandung hubungan antara alur cerita dan fenomena yang diobservasi dan hubungan.

Setiap teori baik eksplisit maupun implisit memasukan asumsi-asumsi mengenai sifat pengetahuan dan bagaimana hal itu diperoleh, apa yang mendasari keberadaannya dan apa yang berharga (Littlejohn: 2009).

Teori mengandung asumsi filosofis epistemologi, ontologi dan aksiologi. Epistemologis berarti teori merupakan pengetahuan yang berasal dari pengetahuan tentang dunia. Teori disusun dari apa yang peneliti pikirkan tentang pengetahuan dan bagaimana peneliti memikirkan pengetahuan itu didapatkan, sehingga menentukan apa yang peneliti temukan.
Sedangkan ontologi adalah filosofi yang menyangkut sifat makhluk hidup. Pusat dari ontologi adalah sifat interaksi sosial manusia. Hal ini berkaitan dengan empat hal penting yaitu tingkatan manusia membuat pilihan yang nyata, kedua perilaku manusia yang dipahami dalam bentuk keadaan atau sifat, ketiga pengalaman manusia baik secara individu maupun sosial dan kempat pada konteks.

Sementara itu aksiologi merupakan filosofi yang berhubungan dengan nilai-nilai dari penelitian. Nilai –nilai tersebut merupakan panduan penelitian dan implikasi terhadap hasil penelitian.

Dengan demikian teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan di antara konsep-konsep yang membantu kita memahami suatu fenomena. Seperti yang dipaparkan oleh Littlejohn dan Foss (2005) bahwa sistem yang abstrak ini diperoleh dari pengamatan yang sistematis.

Fungsi dari teori adalah untuk menyelesaikan masalah (Bernard Cohen dalam Miller: 2005). Teori juga dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah yang ada.

Oleh karena teori yang berasal dari fenomena yang ada dan terdiri dari konsep-konsep untuk memahami fenomena maka bagi manusia teori-teori membantu untuk dan dalam memahami atau menjelaskan fenomena yang kita amati dalam dunia sosial. Teori merupakan alat atau cara yang menjadikan masuk akal dalam kehidupan sosial.


Referensi:
Miller, Katherine. 2005. Communication Theories: Perspectives, Processes And Contexts. Chicago: McGraw Hill.


Nastasia, Diana lulia. Rakow, Lana F. 2010. What is Theory?
Puzzles and Maps as Metaphors in Communication Theory. Tripel C.
www.triple-c.at/index.php/triplec/article/download/137/158 Diakses Rabu, 31 Agustus 2016 Pk. 15.25


Littlejohn, Stephen W. Foss, Karen A. 2009. Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba Humanika. 
Littlejohn, Stephen W. Foss, Karen A. 2009. Encyclopedia of Communication Theory. Sage Publishing.