Thursday, November 3, 2016

Teori Spiral Ketenangan



Penggagas Teori Spiral Ketenangan (Spiral of Silence) adalah Elisabeth Noelle-Neumann.
Latar belakang teori ini adalah berasal dari opini masyarakat yang merupakan masalah besar dalam ilmu politik. Masalah tersebut didefinisikan sebagai opini yang diungkapkan secara umum, opini yang menyangkut urusan masyarakat dan opini masyarakat sebagai sebuah kelompok alih-alih beberapa kelompok individu yang lebih kecil.

Isu utama Teori Spiral Ketenangan adalah bagaimana komunikasi interpersonal dan media berjalan bersama dalam perkembangan opini masyarakat.

Teori ini berasal dari pengamatan dalam pemilihan umum, di mana manusia menyimpan opini mereka dan bukan membicarakannya.

Spiral ketenangan terjadi ketika individu yang merasa bahwa opini mereka terkenal senang mengungkapkan diri sementara merka yang tidak memikirkan opininya dikenal dengan orang yang selalu diam.

Proses tersebut terjadi dalam sebuah spiral, sehingga satu sisi berakhir dengan banyaknya publisistas sementara yang satu sedikit publisitas.

Pada perkembangan selanjutnya melalui penelitian tes kereta api Noelle-Neumaan didapati bahwa ketika orang membicarakan pendapat pada orang yang sama-sama mendukung maka pembicaraan akan berkembang pada proses lebih lanjut. Namun ketika mereka membicarakan dengan orang yang tidak mendukung, maka mereka lebih memilih untuk tidak meneruskan pembicaraan.

Media memiliki pengaruh terhadap spiral ketenangan karena pada dasarnya, media memublikasikan opini-opini yang umum dan juga tidak umum. Dan muncul kebingungan masyarakat tentang berasal dari mana mereka mempelajari suatu opini, apakah dari media atau interpersonal.

Spiral ketenangan merupakan fenomena yang melibatkan jalur pribadi dengan komunikasi media. Walaupun media memberitakan berita tentang suatu hal, namun pada kenyataannya belum tentu sesuai dengan opini masyarakat sebenarnya.

Referensi:
Littlejohn, Stephen W. Foss, Karen A. 2009. Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba Humanika.

No comments:

Post a Comment